Mimpi
"Berjanjilah kau akan kembali?" ucap ku sambil menahan air mataku.
"Ya, aku berjanji akan kembali
dan aku akan menemui mu jika aku kembali lagi. Maukah kau menungguku
kembali?" jawabnya dengan senyum tulus menghiasi wajahnya.
"Tentu saja. Walaupun ribuan tahun aku lewati, aku akan tetap menunggumu disini." balasku dengan senyuman kecil.
"Setelah itu kita akan bersama." jawabnya lagi.
"Ya, jaga dirimu, Kou." jawabku.
"Pasti, kau juga jagalah dirimu." jawabnya sambil melepas genggaman tangan kami.
"Hmm.." jawabku dengan gumaman
"Baiklah aku pergi dulu." ucapnya seraya melambaikan tangan kanannnya kearahku.
"Selamat jalan dan sampai jumpa, Kou."
.......
Pagi yang cerah untuk awal
langkah dengan bangun dari mimpi sebuah kenangan. Namaku adalah Marsha
Himura, saat ini aku duduk di kelas 3 sekolah menengah, dan usiaku 15
tahun. Aku memiliki adik laki-laki bernama Shika Himura, saat ini ia
kelas 4 SD dan ia berbeda 6 tahun lebih muda dari aku. Orangtua kami
sudah tidak ada saat Shika berusia 4 tahun.
Sekarang saatnya mempersiapkan diri pergi ke sekolah dan belajar dengan benar untuk menghidupi diriku dan adikku.
Pagi hari setelah selesai
bersiap aku membuatkan sarapan untuk adikku, Shika. Setelah kepergian
kedua orangtuaku, akulah yang harus mengurus semua keperluan adik
kecilku ini.
"Shika, sarapan sudah siap." ucapku pada bocah lelaki yang masih asik bergelung dengan selimut tidurnya.
"Ya, aku akan turun setelah mandi." jawab bocah itu.
"Aku akan berangkat lebih dulu, kau kunci pintunya jika ingin berangkat."
"Ya, hati-hati, Kak." jawab Shika yang brada di dalam kamar mandi.
"Baiklah aku berangkat."
"Tunggu! Kakak sudah sarapan?"
"Sudah, ingat jangan terlambat, mungkin aku akan pulang telat."
"Baiklah, hati-hati di jalan." jawabnya.
~POV 3~
Sesampainya di sekolah seperti biasa, sekolah penuh dengan murid-murid untuk belajar mengejar masa depan mereka masing-masing.
"Pagi, Marsha." sapa seorang gadis yang terlihat ceria pagi ini di depan pintu kelas.
"Pagi, Ran." balasku dengan senyum kecil dari bangku yang ku duduki.
"Kau tahu, hari ini ada murid pindahan." kata Ran berlari kecil kearahku dengan wajah berbinar-binar.
"Oh, benarkah?!" jawabku acuh.
"Sepertinya kau tidak tertarik melihat jawabanmu yang seperti itu." jawab Ran, aku hanya terkekeh kecil tanpa menjawabnya.
Ran langsung saja duduk dibangku miliknya saat terdengar
bunyi bel tanda kelas pagi ini sudah di mulai. Ku palingkan wajahku ke
arah jendela karena saat ini aku memang duduk di pinggir dekat dengan
jendela.
Kelaspun di mulai dengan suara histeris para gadis di
kelasku, entah apa yang terjadi aku tidak berminat untuk mengetahuinya
hingga seseorang menyapa dan membuyarkan lamunan indahku.
"Hai, namaku Luka Cross, salam kenal." sapanya dengan senyum lembut.
Aku menoleh dan menatap seorang lelaki yang terlihat tampan
di belakangku, "Ah ... hai, namaku Marsha Himura, salam kenal ."
jawabku sedikit terkejut.
Aku melihat luka dalam dalam, lalu kembali ku luruskan pandanganku kearah pak guru yang kini sedang menerangkan pelajaran.
'Tampan ... sepertinya aku menyesal karena melewatkan perkenalan anak lelaki itu tadi.' batinku.
Kembali ku melamunkan mimpi sebuah kenangan yang semalam
ku dapatkan, 'Kapan Kou akan kembali? Sudah beberapa ahun ia pergi.
Apakah ia masih mengingatku.' batin ku
"MARSHA!!!" teriak Ran di telingaku.
"Kau membuat telingaku sakit, Ran." protesku pada sahabat baikku itu.
"Aku sudah memanggilmu puluhan kali, tetapi kau masih saja menikmati lamunanmu itu!" gerutu Ran.
"Jadi ada apaan Ran?" Tanyaku sambil tersenyum manis
Aku melihat Ran yang senyum-senyum sendiri. Apa yang dia pikirkan?
"Ran kau kenapa?" tanyaku dengan wajah khawatir.
"Ah... Tidak apa - apa kok. Oh iya, ke kantin yuk." ajaknya riang.
"Oke. Luka kau mau ikut ke kantin?" tanyaku ke Luka
"Boleh." jawabnya sambil tersenyum yang menghiasi wajahnya.
"Luka kau kenapa pindah sekolah?" tanyaku ke Luka yang duduk di hadapanku saat di kantin.
"Pekerjaan orang tua." jawabnya sambil makan makananya.
"Ooh" tanggapku.
Bel masuk sudah berbunyi dan jam pelajaran akan dimulai sampai jam pulang sekolah.
"Mar kamu habis ini kemana?" tanya Ran
"Kemana lagi selain kerja paruh waktu." jawabku
Ku lihat muka Ran langsung murung. Aku merasa bersalah
kalau begini, apa yamg harus aku lakukan biar dia tidak mengkhawatirkan
aku.
"Ran kau kenapa murung? Aku apa-apa kok." jawabku
"Maaf seharusnya aku tidak bertanya begitu." jawabnya sambil murung.
"Tidak apa-apa kok. Aku senang kau pikirin aku tapi aku baik-baik aja." semangatku.
"Baiklah tapi kalo terjadi apa-apa bilang ke aku ya."
"Ya. Baiklah, aku kerja dulu ya" jawabku sambil melambai tangan ke ran.
~Ran pov~
Ketika aku ke luar kelas, aku melihat seorang laki-laki berdiri luar. Aku segera menghampirinya.
Ketika aku ke luar kelas, aku melihat seorang laki-laki berdiri luar. Aku segera menghampirinya.
"Hei kamu ngapain di sini?" tanyaku saat tiba di depannya
"Itu, buku aku ketinggalan di meja." jawabnya
"Jadi kau dengar semua percakapan kami berdua?" tanyaku ke pemuda itu.
"Iya. maaf aku telah dengar semuanya." katanya sambil murung.
"Tidak apa-apa, tapi kau jangan bilang siapa-siapa termasuk marsha ya Luka." Jawabku
"Iya, aku janji." jawab luka
~Normal POV~
'Hari ini cepat pulang dan aku dapat bonus.' batinku dengan gembira
"Sebaiknya aku pulang dulu ingin siapin makanan." kataku
Saat perjalanan sepertinya aku menabrak seseorang.
"Aduuh..." kataku sambil menahan sakit.
"Kau tidak apa-apa?" tanya pemuda itu dengan wajah khawatir.
"Oh, aku tidak apa apa ."jawabku sambil bediri membersihkan diri.
"Aku minta maaf." kata pemuda itu
"Tidak perlu aku juga minta maaf" jawab ku
"Kalau kau paksa." kata pemuda itu.
"Kau namanya siapa?" tanyaku ke dia
"Aku ..."
TBC.......Penulis:
Chelsea Valentine
Tidak ada komentar:
Posting Komentar