"Hai Marsha, kita ketemu lagi." Katanya sambil melambai tangan ke arahku.
"Hai Ryou." Jawabku sambil senyum.
"Eh.. Kalian sudah sailing kenal?!" Teriak Ran.
"Yah... Begitulah.." Jawab Ran.
"Bagaimana kalian bisa saling kenal?" Ran penasaran dengan sahabatnya itu
"Waktu perjalanan pulang kerja." Singkatku malas menjawab pertanyaan ran.
"Ehm... Ini siapa Marsha?" Tanya ryou yang dari tadi diam.
"Ryou kenalkan ini Ran Shimizu, dan Ran ini Ryouta Wistaria." jelas Marsha memperkenalkan mereka berdua.
Setelah mareka masing-masing ngobrol satu sama lain. Marsha malah asik sendiri, dia masih kepikiran tentang kejadian semalam yang telah menimpanya. Marsha masih bingung apa yang terjadi.
"Mar... Mar.... Marsha!!!" teriak seseorang yaitu Ran sahabat marsha.
"Eh... Apa?" tanya Marsha yang terkejut oleh Ran.
"Sebentar lagi bel sekolah, kita harus masuk ke kelas. Ah, Ryou kamu ke ruang kepala sekolah." kata Ran menuju ke kelas yang di ikuti Marsha.
"Thanks, Ran" teriak Ryou sebelum mareka berdua hilang dari pandangannya.
Setelah berbincang - bincang dengan Ran dan Marsha Ryou menuju ke ruang kepala sekolah sambil terkekeh seram. Marsha dan Ran tidak tau apa yang akan terjadi yang berbuat dari Ryou.
Kring... Kring....
"Anak-anak kita akan dapat murid baru." kata guru wali
Semua kelas berbisik-bisik dan sibuk sendiri.
"Pak, apa anak baru cewek atau cowok?" tanya salah satu murid.
"Cowok." jawab singkat pak wali.
Sekelas heboh yang paling berisik perempuan yang terus berbisik-bisik. Sedangkan anak cowok merasa sebal kedatangan murid baru cowok bukannya cewek. Sedangkan Marsha dan Luka tidak tertarik suasana tersebut. Walaupun Marsha sudah tau murid baru 'itu' tapi yang tidak sangka 'dia' sekelas dengannya.
"Sudah! Jangan berisik!! Nah, silakan masuk." perintah guru persilakan anak baru tersebut.
Semua anak kelas menanti-nanti anak baru itu. Anak laki- laki berambut hijau tua, tinggi, mata abu-abu dan sifatnya yang gantleman. Ketika anak baru itu masuk kelas semua anak cewek pada sibuk sendiri kecuali marsha yang biasa saja.
"Namaku Ryouta wistaria, aku pindah kesini karena pekerjaan orang tua. Salam kenal semua." kata Ryou yang bersenyum tulus.
Semua orang yang langsung berisik dan langsung jatuh hati, kecuali Marsha. Ketika saat itu Ryou melihat Marsha sedang melihat jendela. Ketika sadar Marsha yang merasakan di lihatin langsung ke asal tatapan itu, yang ternyata Ryou yang melihatnya sambil senyum tipis.
"Ryouta silakan duduk di tempat kosong." kata guru persilakan duduk pada Ryou.
Ryou berjalan ke tempat kosong di belangkang, semua kelas berbisik - bisik tentang Ryou. Tapi mareka semua termasuk Marsha tidak tahu apa yang disembunyikannya. Dengan pastinya Ryou diam-diam senyum licik dan tidak ada melihatnya.
'Kalian semua sangat bodoh, termasuk kau Marsha. Kehidupanmu akan hancur hahaha....' Ryou dalam hati dengan wajah senyum licik.
Di luar sekolah
'Aku harus memberitahunya dengan secepatnya! Semoga kau baik baik saja Mar.' kata pemuda itu yang jaraknya jauh dari sekolah.
~Marsha pov~
Marsha yang dari tadi merasa diperhatikan di luar sekolah langsung menengok ke arah jendela.
'Apa itu tadi? Kok ada yang melihatku, kenapa perasaanku sakit?'
"Mar, ada apa?" tanya Ran yang kebingungan melihatku tiba tiba tengok ke arah jendela.
"Ah, bukan apa-apa kok." kataku sambil melanjutkan perkerjaanku.
'Tadi itu apa? Tadi ada mengawasiku, kok sekarang sudah hilang. Apa cuma perasaanku saja ya? Yah sudahlah yang penting belajar dulu.' dalam hati Marsha
Ting...tong....ting....
"Akhirnya jam istirahat. Ayo, Mar ke kantin sudah lapar nih." teriak ran di pintu melambaikan tangan ke arahku.
"Ya, sebentar lagi selesai." teriakku yang masih belum selesai mencatat.
"Kalo gitu aku duluan ya, Mar." teriak Ran
"Okay" balasku fokus ke kerja.
"Mar, kamu gak makan?" pemuda yang memperhatikan dari belangkang.
"Ya, sebentar lagi selesai kok." kataku tidak menoleh sama sekali.
"Ahh~ akhirnya selesai." lanjutku sambil merenggangan tangan ke atas.
"Kau mau ke kantin bersamaku?" tanya pemuda di belangkangku
"Boleh." jawabku jalan ke arah kantin.
"Apa kamu baik baik saja Mar? Kamu kelihatan pucat." tanya Luka dengan wajah khawatir.
"Aku baik baik saja kok, jangan khawatir mungkin kecapean." jawabku sambil wajah semangat.
"Kalo terjadi apa apa langsung bilang ke aku ya." kata luka menampilkan senyum tipis
"Oke, thanks Luka." kataku dengan senyum tulus.
Kami berjalan lorong sambil bercanda dan ketawa oleh cerita lucu dari luka dari masa kecil. Dan pertama kali aku melihat ketawa yang tulus, dalam ceritanya ada anak perumpuan yang selalu bersamanya dan itu mengingat aku dengan Kou selalu bersama dan tidak terpisahkan hingga Kou pergi aku tetap sedia dengannya tapi aku tidak tahu keadaannya. Aku harus tetap percaya kepadanya akan kembali kepadaku karena dia sudah janji kepadaku.
"Kau sangat menyukai gadis itu ya?" tanyaku tiba tiba dan melihat wajahnya kaget.
"Ya," jawabnya dengan wajah lembut
"Kau, kenapa tanya begitu?" tanyanya heran
"Aku mendengar ceritamu dan itu membuat aku mengingat kembali dengan teman masa kecilku." kataku mengingat masa lalu kami yang begitu lamanya aku tunggu tunggu dia.
"Semoga kalian dapat bertemu kembali ya." katanya lembut.
"Ya." jawabku singkat dan menarawang di bawah sadar.
"Mar-" katanya kepotong karena tiba tiba kaca di sampingku pecah dan ke arahku.
"AWAS!!" teriaknya dan tarik tanganku dan jatuh di atas pelukannya.
Saat kubuka mata aku lihat Luka di bawahku. Dan aku langsung menjauh dari tubuhnya supaya bisa bangun.
"Marha, apa kamu baik-baik saja?" tanyanya dengan wajah khawatir.
"Ya, aku baik baik saja." jawabku yakin supaya Luka tidak khawatir aku.
"Untunglah kau baik-baik saja" jawabnya lega.
"Kau baik juga kan?" tanyaku balik dengan wajah yang sedikit khawatir.
" ya, aku baik. Tadi hampir saja." jawabnya masih melihat kaca di depan kakinya.
"Ap-" perkataanku kepotong karena sebuah teriakan.
"KYAAA..."
"Tadi ada sebuah teriakan?!" tanyaku panik.
"Itu berasal dari kantin. Ayo, Mar kita kesana!" ajaknya panik
"Ya." jawabku singkat.
Kami berdua berlari dengan kecepatan penuh menuju ke kantin. Dan disana.....
TBC...
****
Ryou "Thor, mana aku kok gak muncul sih?"
Thor " lah kan kamu uda muncul"
Ryou " masa cuma begitu doang"
Thor "bagaimana lagi"
Marsha "sabar"
Luka "sabar, tahan amarah mu."
Ryou "ya sudah lah"
Thor, Marsha, Luka, Ran, Ryou " ikutin cerita ini ya! Bai bai"
****